Tangguh
Jika Bogor terkenal dengan kota hujan, Palembang terkenal dengan empek-empek, Bandung terkenal dengan serabi, Surabaya terkenal dengan kota perjuangan, lalu Jakarta terkenal dengan kota apa? Ya, sepertinya kita semua sudah tahu bahwa Jakarta terkenal dengan macetnya. Mau pagi, siang, sore, malam, macet terus. Seakan-akan macet sudah menjadi simbol untuk kota yang dulu bernama Batavia ini. Tapi, yang ingin saya ceritakan adalah bukan tentang macetnya, tapi suatu cerita di dalam kendaraan yang mengalami kemacetan. Seperti biasa saya berangkat kerja menggunakan bus transjakarta dan menyambung dengan metromini menuju lokasi saya bekerja, di busway (begitu sebutannya) semua nampak biasa saja, penuh sesak dengan para orang-orang yang ingin berangkat ke kantor. Alhamdulillah, saya mendapat satu kursi di dekat sang sopir, tadinya saya tidak memperhatikan sang sopir tersebut, tetapi busway mengerem cukup kuat hingga tubuh saya terdorong ke samping, sejak saat ini pandangan saya tertuju pada sang sopir. Lima menit saya memperhatikan sang sopir tersebut, untuk pertama kalinya, saya melihat sopir busway seorang wanita dengan dandanan layaknya seorang model. Semua penampilan fisik seakan berkata begitu. Ah, saya terkagum dengannya, seorang wanita mengendarai busway sebesar ini ditambah beban penumpang, betapa tanggungnya dia, entah apa yang menjadi latar belakangnya memilih pekerjaan sebagai supir busway, tapi terlepas dari alasan tersebut, saya bisa mengambil pelajaran, bahwa seorang wanita itu harus tangguh, bukan hanya dalam hal fisik saja, tapi dalam keyakinan dan mental. Karena dari seorang wanita, akan lahir pula wanita-wanita tangguh selanjutnya. "Jika kau ingin melihat keadaan suatu bangsa saat ini dan masa depan, masa lihatlah wanita-wanita yang berada di dalamnya"
0 komentar:
Posting Komentar