Betapa Menyakitkan Sebuah Kebodohan
Ternyata benar, semakin banyak bertemu orang baru di dalam kehidupan kita, semakin banyak pula kita belajar, belajar apapun. Mulai dari bagaimana kita memahami orang lain, menerima segala sifat yang dimiliki orang-orang tersebut, dengan harapan mereka juga bisa memahami segala kekurangan yang berada pada diri kita. Lalu kita belajar memahami cara pikir orang-orang di sekitar kita akan segudang problematika di negeri ini. Dari sekian banyak hal yang dapat dipelajari, atau dipahami, ternyata bertemu dengan orang-orang banyak dapat menghancurkan batu besar di dalam diri yang bernama kesombongan. Selama ini, jika kita merasa sudah berilmu ini dan itu, sudah bisa itu dan itu, sudah merasa hebat dari orang lain. Tapi, ketika kita bertemu dengan orang-orang baru yang jauh melebihi kita, maka kita akan tertunduk malu atas apa yang kita banggakan selama ini, sesuatu yang hanya sebagian kecil kita kuasai. Mengenal orang lain juga dapat membuat kita introspeksi kepada diri ini, di umur yang sama, tapi pemahaman mereka akan ilmu agama jauh di atas pemahaman saya, penerapan Al Qur'an dalam hidup, fasih bahasa arab lisan dan tulisan, ilmu dunia yang lain pun jauh mereka kuasai. Lalu diri ini seraya berkata pada hati: "Apa yang kamu lakukan selama ini?" Ya Allah, ampuni diri ini yang mungkin telah banyak membuang-buang waktu, yang terlena akan dunia, yang tak sadar bahwa di dunia ini manusia hanya sementara. Suatu saat diri ini akan kembali pada Sang Pencipta, dan harus siap akan segala pertanyaan yang dilontarkan oleh Tuhannya. Ya Allah, diri ini terlalu bodoh bahkan untuk hal kecil yang menurut sebagian orang sudah menjadi hal biasa, otak ini terasa sangat kosong, layaknya sebuah ruangan, tanpa meja, tanpa kursi, tanpa lemari dan peralatan lainnya. Sudah kosong, gelap pula. Tak ada cahaya. Aku takut...aku takut...aku takut. Rasa takut itu selalu menghantui diri, bagaimana jika aku dipanggil menghadapmu tapi aku tak punya jawaban apa-apa? Entah jadi apa aku di akhirat nanti. Ya Allah, terima kasih atas setiap manusia yang Kau hadirkan di dalam hidup ini, yang membuat diri ini semakin belajar banyak hal, dan selalu menyadari diri bahwa begitu pahit sebuah kebodohan, terima kasih Kau juga telah ajarkan pada diri ini bahwa tidak boleh ada kesombongan di hati, karena di atas langit pun masih ada langit. Astaghfirullahaladzim...semoga Kau masih memberikan aku waktu untuk berbenah diri.
0 komentar:
Posting Komentar