Rabu, 29 Juni 2016

Doa Sang Pecinta



Doa adalah surat cinta terindah bagi mereka yang saling mencinta, karena disaat itu pula, kau sedang percayakan kepada Tuhanmu tentang sebuah cinta yang berasal dari-Nya. Cinta yang kau harapkan bisa dipersatukan oleh-Nya. Melalui doa, semua harapanmu akan menembus ruang dan waktu yang mungkin saat ini kau dipisahkan karena-Nya. Bersabarlah wahai cinta, karena tak ada hal paling indah dari doa yang terpanjat sama dan bertemu menjadi nyata.

posted from Bloggeroid

Share:

Nanya Balik Nanya

A: "Assalamu'alaykum bro, mau tanya dong..."

B: "Wa'alaykumussalam, tanya ape tuh? Asal jangan tanya kapan nikah gua siap jawab dah..."

A: "Wkwk...kaga, mau tanya, gimana ya caranya biar gua paham sama al qur'an...biar kalo ntar gua ngapal gak lupa-lupaan."

B "Sebelum gua jawab, gua mau tanya juga nih ke elu..."

A: "Jiah dia nanya balik...nanya apaan? Asal jangan nanya kapan punya mertua gua siap jawab dah wkwk."

B: "Pede amat lu, kagak. Gua mau tanya, lu sebelumnya udah paham belom makna dari bacaan sholat, 5 surat pendek terakhir, adzan, iqomah, dzikir?"

A: "Hmm... Belum semua sih bro, tau dikit doang."

B: "Yah...gimana mau paham al qur'an...Justru dari hal2 itu lu bisa paham sama bahasa al qur'an. Lu perhatiin setiap kata yang ada di 5 hal yang gua sebutin di atas, semuanya ada di al qur'an...jadi kalo lu udah paham itu, lu bakal gampang tau makna qur'an. Jangan sampe kita sholat jungkir balik setiap hari tapi gak tau makna tuh bacaan sholat."

A: "Ya Allah...baru tau gue bro. Ternyata gua sering lupa hal2 kaya gitu ya...btw lu tau dari mana hal kayak gitu.?"

B: "Gue ikut seminar understanding qur'an bro sama syekh dari riyadh...terus dikasih tau kayak gitu."

A: "Oalah...duh gue nyesel deh ga ikut2 kayak gitu. Kerjaan gue kalau ada waktu luang main games atau gak nongkrong..."

B: "Ya selama masih ada kesempatan, yuk lah cari ilmu bareng2.."

A: "Siap bro, tinggal calling gua aja ya, makasih banget lho..."

B: "Iya sama sama, ambil aja kembaliannya...😜"

posted from Bloggeroid

Share:

Apa Itu Masa Muda?

Bismillahirrahmanirrahim...

MASA MUDA ITU APA YAAA?😁😁😁

Pernah denger gak kalau masa muda itu disebut juga masa remaja? Nah, saya mau ajak kalian bahas sedikit tentang masa remaja nih😁 Di tengah masyarakat, sering banget ada cara pandang negatif terkait masa remaja, bener gak?😊 Bahkan di situs by health ada kutipan kalo masa remaja itu masa dimana kita emosinya berubah-ubah (galau gitu deh), bingung, suka sedih berlebihan, marah-marah, pokoknya yg nunjukkin kalo masa remaja itu masa yg rapuh banget deh😭😭😭 Padahal kalo kita liat konsep remaja dalam islam behhhh....zuper banget deh (saking supernya ampe pake huruf zet,hehe) πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Mau tau gak?πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Kepo gak yaaaa?πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰
YUK BUKA AL QUR'AN NYAπŸ“–πŸ“–πŸ“–
πŸ”ŽCari surat Ar-rum ayat ke 54. Allah berfirman: "Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (QS. Ar-rum:54)

☝Jadi dalam islam masa muda itu justru adalah masa yang paling kuat di antara masa kanak-kanak dan usia tua
πŸ‘¦πŸ‘§-πŸ‘¨πŸ‘©-πŸ‘΄πŸ‘΅

Kuat apanya?
✊Kuat semangatnya
πŸŽ“Kuat ilmunya
πŸ’ͺKuat fisiknya
Dan lain-lain😊

Berdasarkan Al Qur'an tersebut, saya memberi makna bahwa masa muda adalah....

"Masa terbaik dari seluruh umur yang ada, masa terkuat dan masa paling bersemangat untuk menggali dan menggunakan potensi diri, berekspresi positif, serta membangun motivasi hidup."

Yuk manfaatkan masa muda kita dengan sebaik-baiknya!πŸ˜‰
dan share supaya lebih banyak yang tau makna masa muda yang sebenarnyaπŸ˜€πŸ˜€

posted from Bloggeroid

Share:

Senin, 27 Juni 2016

Pesan Untuk Pulang

Rasa sakit itu pernah ada, mungkin hanya beberapa jengkal dari sang waktu yang berdetak berdekatan.

Saat pikiran selalu berdebat dengan hati, untuk pilihan bertahan atau tinggalkan.

Saat diri ini selalu bertanya tanpa mendapat jawaban...
"Mungkinkah ini salahku...?"
"Apa yang salah...?"

Ketahuilah bahwa aku bukan seorang Nabi yang tanpa dosa, dan aku bukan Tuhan yang bisa mengetahui segala isi hati tanpa kamu mengatakannya.

Untuk amarah yang terlanjur tersampaikan, sejujurnya itu buah dari sebuah rasa sayang dan takut untuk ditinggalkan.

Jika bicara adalah tanda kepedulian, dan diam adalah tanda keacuhan. Sungguh diam nya dirimu telah menceritakan sesuatu.

Hingga saat ini masih kupandangi cermin seraya berkata: "Apakah diri ini tidak terlalu baik dan nyaman untuk dijadikan tempat cerita..."

Ingin rasanya aku menepis segala duga yang tak baik tentangmu, dan menggantinya dengan kemungkinan baik yang kuciptakan sendiri.

Hanya untuk menjaga rumah ini tetap berpenghuni, meski banyak diantaranya yang menjadi bisu.

Tidakkah lagi kau inginkan untuk kita mengulang masa-masa dimana ada ide-ide aneh dan senyum lepas? Atau hanya sekedar bicara meski satu kata

Jika tangisku adalah tanda kelemahan, maka kalianlah yang telah membuatku lemah.

Seharusnya segala perjuangan yang telah kita lakukan dahulu mampu membuatku kuat dan bangkit.

Tapi kenyataannya...
Hanya ada aku dan bayanganku yang berbisik: "Kamu sendirian...tak ada siapa-siapa, bahkan aku pun akan meninggalkan mu di kala terang."

Pulanglah...karena aku menunggumu.
Sampai kapan kau membuatku terus berada di balik pintu, saat ku dengar suara, ku pikir itu tanda hadirmu, ternyata hanya daun dan ranting yang sedang bermain bersama angin.

Lalu ku tetap terjaga dari balik jendela, membuka satu-dua kali kain yang menghalangi pandanganku. Aku takut di saat kau datang, tak ada aku di sana.

Jarum jam pun rasanya sudah bosan berputar terus-menerus, melewati angka yang sama, dan keadaan yang tak berubah: tak ada kamu.

Langit semakin gelap, dan esok pasti pagi, yang seakan mengingatkanku untuk kembali memupuk harapan, akan ada yang dari dari balik pintu itu.

Kuputuskan untuk memejamkan mata, agar penantian itu tak begitu terasa. Agar rasa sedih itu kan tersulap menjadi senyum, agar tanya itu akan berujung pada sebuah jawaban.

posted from Bloggeroid

Share:

Buat Tukang Nyontek

Mempertahankan kebenaran itu memang sulit, tapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan.

Berdiri di atas kebenaran itu memang menyakitkan, tapi ada sesuatu yang indah menanti di depan.
.
Faktor pertama yang harus diketahui sebelum kamu ingin melakukan kecurangan dalam ujian adalah:

Allah melihat segala sesuatu yang dilakukan oleh hamba-Nya, dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak, pertanyaannya: Sanggupkah kamu memberikan pertanggung jawaban itu? #JujurItuWajib

Yang kedua, lihatlah wajah kedua orangtuamu, dari kecil dia merawat dan membesarkanmu dengan sepenuh hati, bekerja banting tulang mencari nafkah agar kamu tidak kelaparan, bisa sekolah dengan layak, menjadi anak yang pintar, tapi kau membalasnya dengan kecurangan? Kau tahu, itu sama saja seperti kau melempar sampah ke wajah mereka. Kamu, yang menghianati mereka, di depan mereka kamu menjadi anak manis yang penurut, tapi memberi harapan palsu kepada mereka, itu kah yang kau namakan balas budi? #JujurItuWajib

Yang ketiga, ujian bukanlah akhir dari segalanya, jangan kau anggap jika kau melakukan kecurangan, lalu kau mendapat nilai yang bagus, lalu kau bangga. Lalu kau merasa semua itu sudah selesai? TIDAK!

Justru setelah akan menjadi gerbang awal bagimu untuk menentukan kemana hidupmu akan kau arahkan, kemana masa depan itu akan kau bawa.

Persaingan semakin ketat, hanya orang2 luar biasalah yang akan bertahan, orang-orang dengan kemampuan dan pengetahuan yang benar2 mereka miliki, bukan tipu daya.

Mungkin sekarang kamu bisa membohongi orangtuamu, guru-gurumu, dan teman-temanmu.

Tapi percayalah, bahwa itu tak akan bertahan lama, dan bersiaplah untuk sebuah kehancuran di kemudian hari.

#JujurItuWajib
#KerjainSendiriAja
#BanggaItuKaloJujur
#NyontekKeLautAja

posted from Bloggeroid

Share:

Sendiri Dalam Diam

Bukannya aku tak suka dengan keramaian
Bukannya aku tak terbiasa untuk bicara
Tapi ada kalanya aku harus berada di ruang sepi, untuk lebih peka menelisik sebuah hati
Tapi ada kalanya aku harus berdiam diri, untuk memaknai sesuatu yang telah terucap jauh pergi

Di dalam diam, selalu ada kebaikan
Karena aku tahu diam adalah pilihan
Diam dari sesuatu hal yang tidak berguna
Diam dari sesuatu yang ingin ku simpan sendiri
Diam dari sesuatu yang terlalu sederhana untuk dibahasakan

Di dalam sendiri, aku pahami banyak arti
Arti tentang Allah yang tak pernah meninggalkanku sendiri
Arti tentang sebuah pertemanan
Arti sebuah ketenangan
Arti dari sebuah penantian

Kadang kala, tanpa ku bicara sepatah kata, selalu ada saja yang bisa mengerti, yaitu mereka yang memaknai sebuah bahasa hati

Sendirian dalam diam memang penuh misteri
Yang hanya bisa kau pecahkan hanya dengan lebih memahami diri dan sebongkah hati.

posted from Bloggeroid

Share:

Minggu, 26 Juni 2016

Pak Polisi

Hari ini aku memilih berangkat sekolah lebih awal dari biasanya, karena melihat pengalaman kemarin, siang sedikit saja, kemacetan semakin merajalela, dan busway pun semakin sesak oleh orang-orang yang hendak mencari nafkah. Untuk menuju halte busway, aku harus berjalan kaki sekitar 100 meter dari rumahku.

Saat ingin menyebrang, tiba-tiba lampu lalu lintas yang sedari tadi berwarna merah kini berganti menjadi hijau, itu menandakan bahwa kendaraan boleh melaju, dan aku pun menghentikan langkah sejenak dan melihat kendaraan-kendaraan itu berlalu. Pak polisi dari sudut kanan dan kiri melambai-lambaikan tangan seraya mengatur lalu lintas.

Setelah satu menit berlalu, aku menoleh ke arah kiri melihat seorang pengendara sepeda motor diberhentikan oleh pak polisi karena menerobos lampu merah yang menyala dengan jelasnya di seberang sana, pengendara motor itu pun melipir, entah kalimat apa yang diucapkan oleh pak polisi, suaranya terkalahkan oleh kebisingan knalpot kendaraan yang beriringan melaju, pengendara motor itu terlihat mengeluarkan STNK dari kantung celananya. . .
Setelah lama mengamati, semakin lama nada bicara pak polisi semakin tinggi, menurutku, itu bukan tegas, tapi marah-marah. Ah! Aku tak suka orang pemarah, dan ada satu pertanyaan yang dilontarkan oleh kak polisi kepada pengendara sepeda motor tadi, sebuah pertanyaan yang retoris menurutku. Dia bertanya: "Kamu itu punya otak gak sih?"
Seketika itu hati kecilku seakan ingin membantu pengendara sepeda motor sedari tadi yang mungkin sudah kesal karena dimarahi, hatiku mengucap: "Aduh bapak, nanyanya yang aneh-aneh aja, setiap orang itu diberi otak oleh Tuhannya, sudah pasti mereka punya otak pak."

Sayangnya nyaliku terlalu ciut untuk ungkapkan itu ke pak polisi hehe. Tak disadari, karena keasyikan melihat pak polisi tadi, orang-orang yang sebarisan denganku untuk telah berada di sebrang sana, ah, aku tertinggal, aku segera mengambil langkah seribu karena takut lampu lalu lintas berwarna hijau lagi.

posted from Bloggeroid

Share:

Ungkap Rahasia Sukses Penulis Azhar Nurun Ala


Saya sebenernya dari kecil gak kepikiran jadi penulis. Bahkan sampai saya kuliah semester 1 saya sama sekali ga suka baca, agak anti sama buku, terutama buku tebal.

Saat itu saya mengalami masalah: saya
tidak bisa bergaul dengan teman2 di kampus. Bersamaan dengan masalah itu saya mendengar nasihat dari salah seorang senior saya. Katanya, ada 2 hal yang bedakan kita hari ini dan bertahun2 mendatang: buku yang kita baca & orang2 yang kita temui.

Dari situ saya mulai membaca, saya mulai berorganisasi. Dan ternyata betul, saya merasa hidup saya berubah terutama karena 2 hal itu.
Dorongan untuk menulis itu erat kaitannya dengan membaca.

Membaca di sini bukan cuma membaca buku, tapi juga membaca sekitar, membaca situasi politik, dll.
Terutama, membaca perasaan.
Di situlah ceritanya dimulai, awalnya saya menulis untuk curhat. Sebagai terapi. Cuma itu. Sebelum akhirnya saya sadar bahwa ternyata sebuah tulisan bisa punya dampk yang begitu luas dan dalam.

Akhirnya sekarang saya terus menulis, bukan cuma untuk terapi. Tapi juga untuk mengabadikan kebaikan. Sekaligus, mencari segenggam berlian.

[TANYA - JAWAB]

⃣Gimana menghadirkan inspirasi untuk menulis?

Jawab: Inspirasi akan datang ketika kita siap. Jadi siapkan diri aja, bisa dengan membaca, ngobrol, nonton, jalan2, dsb. Tapi ada yg lebih penting dari itu: motivasi yang kuat. Itu yang akan menjaga kita tetap pada track.

⃣Membaca perasaan? seperti apa?

Jawab: Membaca perasaan. Menuliskan apa yg kita rasakan. Itu cara paling mudah untuk mulai menulis.

⃣Kalo buku yg dibaca adalah yang membedakan kita hari ini dan tahun mendatang. Apa perlu kita memilah milih buku yang di baca? Karna saya tipe pembaca buku apapun.

Jawab: Iya perlu memilih buku yg kita baca. Jangan habiskan waktu buat baca buku yang gak ada manfaatnya.

⃣ Ka azhar sendiri buku apa yang sangat berpengaruh buat kakak sampai bisa bikin karya?

Jawab: Buku yg membuat saya tergerak untuk rajin menulis adalah Filosofi Kopi. Menurut saya, gaya Dee bercerita itu keren. Menyampaikan nilai2 dengan ringkas dan sederhana, ditambah tanpa kesan menggurui.

⃣Terapi yang dimaksud Ka azhar gmn ka ? Lalu perjalanan sampai bisa self publishing berat gak ka ?

Jawab:
- menulis sebagai terapi: dengan menulis saya merasa lega, rasanya beban semakin ringan dan masalah semakin mudah diurai.
- Pada intinya, self-publishing adalah menerbitkan (baca: mengurus segala proses sampai buku sampai di tangan pembaca) sendiri.

Kenapa saya self-publishing, awalnya karena naskah buku pertama saya tidak berjodoh dengan penerbit tradisional (baca: Gramed, Bentang, Gagas, dkk). Lama-lama, malah keterusan. Dengan self-publishing, selain menulis, saya juga jadi banyak belajar tentang percetakan, distribusi, dan tentu marketing + branding.

Tahap self-publishing: Naskah siap > bawa ke editor > buat kover > datang ke percetakan > distribusikan (bisa online atau jalur took buku). Catatan: biaya cetak buku 1000 eksemplar 13-20 juta.

Jika tidak punya modal sebanyak itu, pastikan sudah punya pembaca/calon pembaca. Gunakan system pre-order. Alurnya jadi seperti ini:

Pastikan punya pembaca setia/calon pembeli > selesaikan naskah, edit, kover > buka pemesanan dengan pre-order > gunakan uang yang terkumpul untuk biaya cetak buku di percetakan > distribusikan.

⃣Tulisan-tulisan kak Azhar itu terinspirasi dari mana? Lalu apa tujuan kak Azhar menulis?

Jawab:
- Inspirasi tidak tunggal. Lebih banyak dari pengalaman, buku, dan orang-orang sekitar.
- tujuan menulis sudah disampaikan di awal... Udah panjang lebar itu saya jelasin

⃣Aku suka nulis di buku harian seluruh agenda dan perasaan aku hari ini. Gimana caranya menyulap buku harian menjadi buku?

Jawab:
- caranya adalah dicetak. Kalau mau diterbitkan & dijual ada dua opsinya: lewat penerbit atau selfpublishing. Perbedaan keduanya sudah dijelaskan sebelumnya.

⃣Mengapa cinta menjadi inspirasi pertama kakak dalam menulis ?

Jawab:
- Perasaan jatuh cinta itu pengalaman yang dahsyat. Ketika jatuh cinta, kita punya energi yang besar. Saya mencoba mengarahkan energi itu untuk hal produktif, yaitu menulis.

⃣Pre order itu, sebagaimna yang dilakukan Faldo Maldini? Apa bunda Asma Nadia pun melakukan pre order? Genre bukunya ka Azhar, non fiksi kah?

Jawab:
- Preorder itu pesan ketika barangnya belum ada. Apakah Bunda Asma Nadia melakukannya, saya nggak tahu. Beliau bukan bunda saya, hehe.
- Genre buku saya: fiksi, kecuali Cinta adalah Perlawanan.

⃣Gimana caranya menulis kata/kalimat utama disebuah tulisan agar menarik? Kadang saya masih bingung.

Jawab:
- kalau saya sih selalu memegang prinsip:

1. Apa yg dari hati akan sampai hati. Jd tulis sejujur mungkin.
2. Tulisan yang baik lahir dari pikiran yang jernih. Jadu tulis di suasana setenang mungkin.
3. Setiap tulisan akan menemukan pembacanya. Jadi pada akhirnya akan kembali ke selera. Mungkin ada sebagian orang yang suka tulisan kita, tapi ada yang ga suka. Santai aja, semua penulis juga begitu.

⃣Apakah setelah diberi saran oleh senior tersebut. Kakak langsung termotivasi untuk membaca, menulis,  dan lain sabagainya ? Atau masih dipikir pikir lagi ? Lalu, sejak itu mulai curhat ya lewat tulisan, apakah sebelumnya tidak terlalu suka menuliskan diary nya?

Jawab:
- langsung, tapi pelan-pelan. Membiasakan membaca itu nggak mudah, saya mulai dari tema2 yang memang saya suka.
-saya nulis rutin di blog. Mungkin bisa disebut diari juga ya.

⃣Semua buku-buku kakak kan terinspirasi dari kak vidia nuarista, bahkan buku yang sedang di tulis sekarang juga masih lanjutan Tuhan Maha Romantis, ada niatan buat buku diluar tema cinta? Kalau iya? Bukunya tentang apa?

Jawab:
- selain novel Roman & Memoar saya menulis novel keluarga juga: Seribu wajah ayah (2014).

⃣Setiap kata-kata di buku kakak bagus2 banget, gimana sih bisa kayak gitu?

Jawab: Ini pertanyaan sulit. Saya nulis ya nulis aja.. Hehe. Beberapa prinsip yang saya pegang saat nulis sudah disebutkan sebelumnya.

⃣Jika menulis bukan merupakan hobi bagi saya, tetapi saya memiliki keinginan yang besar untuk menjadi penulis (sekarang brusaha untuk banyak nulis), bisakah saya menjadi penulis profesional? sedangkan yang bisa nulis pun belum tentu tulisannya bisa diterima. Dengan izin Allah saya pasti bisa, saya cuma minta tips gimana cara untuk orang yang belum mahir menulis sprti saya bisa benar2 jdi penulis.

Jawab:
- semua juga pasti berproses, gak instan. Jadu jalani aja prosesnya dengan senang hati.
-Kalau mau jadi penulis profesional yg paling dibutuhkan komitmen. Semangat!

⃣Tak sedikit buku yang beredar saat ini diangkat ke layar lebar. Apakah kakak ada rencana agar karyanya di film kan? Atau, jika ada sebuah PH yang ingin memfilmkan karya kakak, apakah kakak bersedia?

Jawab: bersedia atau tidak tentu harus diobrolin dulu. Tapi sepertinya seru.

⃣Saya sudah suka menulia sejak smp.. tapi selalu merasa tidak pede dengan tulisan saya. Padahal memang kepengen banget buat bisa jadi penulis dan nerbitin buku. Bagaimana mengatasinya ?

Jawab:
- kalau memang tidak percaya diri, bisa dimulai dengan memberanikan share tulisan via Blog/Sosmed. Kemudian minta temen2 terdekat buat baca dan komentari. Dari komentar itu kita bisa mengevaluasi tulisan kita, jadi bisa tahu butuh perbaikan2 apa saja, sebelum akhirnya menerbitkan buku. Selamat berjuang!

posted from Bloggeroid

Share:

Sabtu, 25 Juni 2016

Pernah liat ini gak?

Kalau kamu berkunjung ke sebuah taman, pernah gak kamu menemukan satu spot yang isinya batu-batu kayak gini? Biasanya ada buat pegangannya juga di sisi-sisinya. Dan biasanya juga yang ada di sekitar sini adalah orang-orang yang udah lanjut usia, yang udah menikah, dan yang udah punya anak hehe😁

Nah itu kan biasanya ya. Tapi kadang ada juga kok yang belum lanjut usia, belum nikah, dan belum punya anak, tapi juga ke sini, contohnya kayak saya wkwk😜

Saya ke sini bukan pertama kali sih hehe. Udah beberapa kali tapi gak sering dan masih bisa dihitung pake jari. Berawal dari rasa penasaran saya untuk nyobain spot yang satu ini. Apa ya rasanya? *tenangbatunyagaksayamakankokπŸ˜‚

Sebelum nyoba, saya tanya-tanya dulu nih sama kakek dan nenek yang ada di sini, yang udah pengalaman , kayaknya penghuni lama. (read: udah biasa kesini)πŸ˜…

Saya penasaran, apasih fungsi batunya? Kok dibikin ginian di taman? Banyak yang cobain lagi. Alhasil setelah tanya-tanya sama kakek dan nenek yang tadi, saya dapet jawaban kalo batu-batu ini berfungsi buat terapi gitu, buat yang sakit rematik atau sejenisnya, katanya bisa bikin peredaran darah menjadi lancar.

Tapi pas ngeliatin ekspresi kakek dan neneknya kayak nahan sakit gitu ya...terus jalan nya juga pelan-pelan. Hmm, iya kayaknya emang sakit wong nginjek batu begituπŸ˜‚

Udahlah cobain aja. Oke mulai jalan dikit-dikit di atas batu itu. Eaa mulai sakit kakinya, diterusin lagi *ceritanya sok kuat* makin nyengar-nyengir sendiri nahan sakit, sambil nyemangatin diri sendiri ala-ala lagi lomba buat dapet hadiah *abisnya gak ada yang nyemangatin...heleh wkwk*😳

And finally saya sampe di ujung walaupun tadi ya you know lah ya sakitnya gimana kan udah diceritain di atas wkwk😜

Dari sini saya dapet pelajaran:
"Kadang hal yang buat kita sakit justru adalah hal yang membawa kebaikan buat kita. Kita harus belajar buat ngeliat suatu hal lebih jauh ke depan, liat sisi positifnya. Pasti ada hikmah. Karena hal yang menyenangkan tak semuanya baik untuk dilakukan, tak semua hal menyenangkan membawa kebaikan.

posted from Bloggeroid

Share:

Sukses Sendirian itu...GAK ASIK!

"Memang, sendirian dapat membuatmu hemat beberapa ratus ribu rupiah, tapi membuatmu kehilangan miliaran rupiah." -Rizal Wahid Al Hafidz

Kesuksesan sebenarnya akan lebih mudah dan cepat terwujud ketika kita melangkah bersama. Membantu dan memudahkan urusan satu sama lain.

Tapi terkadang kita terlalu egois.
Ingin lebih dahulu sukses dari yang lain

Tapi terkadang kita terlalu ambisius.
Hingga melupakan bahwa berjamaah lebih baik dari pada sendirian

Tapi terkadang kita terlalu serakah.
Serakah untuk menikmati kesuksesan bersama-sama.

Memilih berjalan sendirian dengan percaya diri tinggi bahwa kamu bisa meraih kesuksesan tanpa orang lain

Berbagi takkan membuatmu miskin materi,
Justru itu akan membuatmu semakin kaya, terutama kaya hati

Buat apa sukses tapi itu hanya untukmu sendiri? Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain?

Apa yang kelak bisa orang-orang kenang darimu jika segala yang kau lakukan hasilnya yang berputar-putar pada dirimu saja?

Ah...sukses sendirian itu memang gak asik!

#BerbagiPengingat #Samasamabelajar

posted from Bloggeroid

Share:

Jumat, 24 Juni 2016

Petakilan

Apakah kamu termasuk orang gak bisa diem? Iya bener banget, gua termasuk anak yang petakilan. *btw do you know petakilan? Petakilan adalah satu tingkatan lebih tinggi dari gak bisa diem wkwk (menurut gua sih) *oke abaikan😳

Eitss...tapi petakilan yang kek gimana dulu nih? Petakilan naik2 ke meja pas di kelas? Atau lari2 ke kelas temen padahal jaraknya cuma 5 meter?-_- Yakali...gua kan cewe, harus anggun...*eh itu mah penyanyi wkwk
Bukan bukan, in syaa Allah petakilan gua itu adalah petakilan yang bermanfaat. Petakilan dalam artian aktif berkegiatan😁 

Dari SD, gua emang udah ga bisa diem. Mulai dari ikut lomba nyanyi, olimpiade sains, ekskul ini dan itu sampe main galasin menjadi salah satu kegiatan wajib gua di sekolah, haha.

Pas gua SMP makin menjadi jadi dah tuh, ikut lomba olimpiade IPS, ikut lomba nulis, baca puisi, jadi kang baca UUD di lomba upacara bendera tingkat DKI, ampe jadi tutor sebaya buat ngajarin temen2 gua ngaji *padahal mah gua ngaji juga gak bagus2 amat coy πŸ˜‘ 

Menginjak SMA, bukannya jadi kalem malah nambah petakilan, duh. Pas SMA gua ikut ROHIS dan OSIS sekolah, dua taun berturut-turut (ya karena kelas 3 udah ga boleh) nah sering dah tuh ngadain acara ini dan itu, macem macem, ampe pusing pala umi. Hehe. Segala seminar dan pelatihan juga ikut. Ikut lomba nulis, ampe lomba ceramah gua ikut juga-_- terus pernah jadi wakil sekolah buat dateng ke workshop duta damai remaja dari kemendikbud. Gak cukup sampe di situ, ada 3 komunitas diluar sekolah yang gua tercatat sebagai anggotanya. Gua kurang petakilan apa coba?😯

Nah sampe di sini pasti temen2 ada yg bertanya tanya kenapa gua se-pe-ta-ki-lan itu? Mau tau gak alasannya?
Nih dia...

1. Segala hal yang berada di luar kelas termasuk ke dalam pendidikan non formal, nah di sana, kalian bakal dapet pelajaran yang belum tentu kalian dapet di kelas, sebagai sebuah proses pengembangan diri. *gak percaya? Buktiin sendiri hehe.

2. Masa muda itu masa paling produktif. Nah jadinya sayang kalo kita kerjaannya cuma sekolah-pulang-makan-tidur. Nih ya sob, kalau kalian ngebukuiin tentang masa muda kisaran umur 15-25 tahun, itu bakal jadi puluhan buku bahkan ratusan buku. Beda saat kita ngebukuin tentang masa dikisaran umur 60-70 tahun. Padahal rentang waktunya sama2 10 tahun kan? Nah itulah hebatnya masa muda.

3. Nanti pas kita meninggal, yang bakal ditanya itu "Untuk apa masa mudamu dihabiskan?" inget ya sob, yang ditanyain masa mudanya, bukan masa tuanya hehe. Udah punya jawaban belum kalo ditanya kayak gitu hehe...

4. Pernah denger ini? "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya. Nah emang kita gamau jadi sebaik-baik manusia? Hehe. Kalau kita aktif, otomatis kita akan tergerak untuk berkontribusi nyata sob! Seneng gak kalo bisa bermanfaat? Wah kalo gua sih seneng banget.

5. Kalau kita aktif, otomatis kita bakalan banyak temen, banyaaaakkkkbangeeeetttt
Nah kalau punya banyak temen itu serasa punya jalan tol, mau apa apa gampang pokoknya, banyak kenalan di sana sini, tapi tetep kita harus berbagi manfaat, bukan memanfaatkan teman ya sob!

Sebenernya masih banyak alasan dan keuntungan menjadi seorang yang pe-ta-ki-lan hehe, kalau dijelasin semua kepanjangan bro, kan berabe kalo kalian semua pada minta uang berobat ke gua gara2 mata kalian sakit baca cerita ini wkwk *candadeng

Salah satu guru gua pernah bilang:
"Jangan takut capek, segala sesuatu yang telah kamu keluarkan akan kembali kepada dirimu sendiri, entah dalam bentuk apa." dan itu bener banget, gua udah buktiin sendiri.

Masih berpikir untuk menjadi 'pe-ta-ki-lan?

Yah kelamaan mikir keburu tua dah, hehe..

Ga ada unsur kesombongan atau apapun di balik cerita ini

in syaa Allah niatnya lurus untuk berbagi^^

posted from Bloggeroid

Share:

Kamis, 23 Juni 2016

KUDET

Kurang Update

Apakah kamu kudet?
Jawabannya: Iya, cenderung banget.

Kadang gua sering heran dan bertanya sama diri sendiri, "kenapa sih lu kudet banget wi?" dan sampai sekarang gua gatau jawabannya apa.

Bukti ke-kudet-an gua itu banyak banget, ampun-ampunan malah, ga percaya? Nih...
.
.
1. Tiap temen2 gua ngomongin panjang lebar tentang film luar negeri, gua ga pernah tuh ikutan, boro-boro mau ikutan cerita, wong itu film apaan aja gua gatau. Termasuk civil wars yang lagi jadi hitz ditonton sama orang2.
Terus gua taunya film apa?
Yang gua tau film mas gagah, habibie ainun, Assalamu'alaykum beijing, ya film-film kayak gitu dah pokoknya.
.
.
2. Tiap temen2 gua ngomongin artis-artis luar negeri, gua juga gapernah ikutan tuh, karena emang gatau, dari artis yang waktu itu gua denger namanya kayak ikan, nama perumahan, dll. 
Terus gua taunya artis apa?
Ya gua taunya kayak macem kak meyda sefira, kak oki setiana dewi, kak dude herlino, kak hamas syahid, ya gitu pokoknya.


3. Tiap temen2 gua ngebahas konser band atau artis luar negeri, boro-boro gua mau nonton, tau juga kagak. Band apaan, lagunya apaan, siapa yang nyanyi, kagak tau pokoknya.
Terus gua taunya apa?
Gua taunya info kajian2 kayak di QGen, di Attin, di Masjid Abu Bakar, yang kayak gitu2 gua tau plus tau siapa ustadz yang ngisi hehe.


4. Saking kudetnya gua, ampe jalan aja kagak tau, waktu itu gua mau ke kebayoran lama eh malah nyasar ke arah bandara soetta. Lah lu mau kemane? Naik pesawat?-_-
Parahnya waktu gua jadi cp acara, terus ditanyain lokasi acara, tiap itu orang nanya belok sana sini gua iya iya in aja, gua bingung karena gatau jalan. Dan kayaknya itu orang nyasar gara2 gua dah-_- *tidak boleh ditiru


5. Kocaknya lagi pas naik busway, entah kenapa gua ga apal-apal sama rute busway. Mungkin saking banyaknya kali ya. *ngeles

Waktu itu gua lagi buru2 mau ada acara di tosari cfd gitu, nah pas udah sampe halte dukuh atas 2, gua bingung mau naik ke arah kanan apa kiri ya. Dengan pedenya gua gak nanya mas atau mba buswaynya. Alhasil gua naik ke arah kiri (menuju blok m) padahal gua harusnya ke kanan (HI) gua udah santai2 yakan di busway, eh gua liatin gambar rute yang suka di tempel di atas pintu busway, terus gua mikir, "Lah halte gua ada di sebelah sana, kok ini busway jalannya makin jauh dari halte tujuan gua yak?" gua nanya ke mas masnya, dan dia bilang "kalau mau ke tosari harusnya ke sana dek." Tuh kan bener gua salah naik-_- ya akhirnya dengan muka malu mau ngumpet tapi ga ada bantal, akhirnya gua turun dan naik ke arah yang mau gua tuju.


Untuk poin nomor 1-3 itu bukan berarti gua anak yang alim yang taunya cuma yang berbau agama, ngga sama sekali. Mungkin itu cuma kebetulan😊

*jangan salah fokus dan salah sangka ya


Untuk poin nomor 4-5 itu emang kayaknya derita gua deh-_- wkwk. Just for menghibur kalian yang baca tulisan ini tapi itu real kejadian lhoπŸ˜₯


Tapi dari cerita ini gua pengen ajak temen2 buat bersyukur, kalau temen2 lebih tau dan lebih disibukkan dengan hal yang lebih bermanfaat.


Gua pernah denger begini: kalau waktu kita ga diisi sama kebaikan, pasti bakalan diisi sama keburukan.


Nah semoga waktu kita penuh kebaikan dan kebermanfaatan ya sob!😁

posted from Bloggeroid

Share:

Universitas Kehidupan

Wahai kawan, sadarkah dirimu bahwa saat ini kamu berada di Universitas Kehidupan?
Dimana setiap hal di dalamnya selalu memberi pelajaran
Jika kamu menyadarinya
.
Pernahkah kamu menaiki kemidi putar?
Jika iya, pasti kamu merasakan saat berada di bawah, di tengah, dan di atas
Seperti itulah sebuah kehidupan
Tidak bisa kamu pinta untuk terus menjadi statis, karena hidup adalah dinamis
.
Saat kamu berada di bawah
Allah ingin ajarkan kamu untuk menjadi kuat
Allah ingin ajarkan kamu berdoa dan berusaha
Allah ingin ajarkan kamu untuk tidak iri dengan mereka yang berada di atas sana
.
Saat kamu berada di tengah
Allah ingin ajarkan kamu untuk tetap bersyukur
Allah ingin ajarkan kamu untuk tidak cepat puas
Allah ingin ajarkan kamu untuk berbagi
.
Saat kamu berada di atas
Allah ingin ajarkan kamu untuk tidak sombong
Allah ingin ajarkan kamu sebuah kebijaksanaan
Allah ingin ajarkan kamu untuk berhati-hati karena dalam sekejap kamu bisa berganti posisi
.
Pandangilah langit sejenak
Pandangi dan sertakan hatimu di sana
Lalu kau berkata, "Langit itu tinggi ya, aku tidak bisa menggapainya. Tahukah kamu bahwa di atas langit masih ada langit? Ternyata kita sangat kecil."
.
Lalu aku berkata, "Iya langit itu tinggi, aku pun tak bisa menggapainya, memang di atas langit masih ada langit, maka sungguh manusia tak pantas menyombongkan diri."
.
Kau bertanya kembali kepadaku,
"Mengapa bintang bersinar?"
"Mengapa air mengalir?"
"Mengapa dunia berputar?"
.
Maka aku menjawab,
"Lihat segalanya lebih dekat, dan kau akan mengerti..."

posted from Bloggeroid

Share:

Diam Adalah Cerita

Dimana letak sebuah keadilan?
Ketika keinginan untuk bicara selalu berakhir dengan bungkam.

Mereka punya tangan, untuk menutup telinga.
Jika memang tak mau mendengar.
Tapi tidak, mereka tutup mulutku.
Hingga aku tak bisa bicara, sesuatu yang pasti tak kan bisa mereka dengar.

Dimana letak sebuah keadilan?
Ketika ribuan cerita selalu berakhir dengan bisu.

Ketika semua opini berjejal dalam pikiranmu.
Hingga tak tersisa ruang jernih untuk mengetahui siapa aku sebenarnya.

Aku yang diam,
bukan berarti tak punya kata.
Aku yang diam karena ku tahu.
Bicara atau diam itu akan seperti orang yang berkaca di cermin...sama saja. Tak ada bedanya.

Tidakkah mereka sisakan sedikit jeda dari ribuan detik yang ada, untuk aku bicara?
Ataukah bagi mereka pekerjaan mendengar adalah sesuatu yang sia-sia?

Tidakkah mereka menyadari bahwa diamku adalah sebuah cerita?
Cerita bahwa aku ingin bicara tapi tak pernah dihiraukan meski hanya satu kata.

Bodoh, jika aku terus berharap mereka mau mendengar, bahkan untuk sekedar memberi izin untuk aku bicara.

Mungkin raga mereka hidup.
Tapi hati mereka telah mati.

posted from Bloggeroid

Share: