Minggu, 28 Agustus 2016

Notes from Inspirator Academy


Pak Saiful Arifin, CEO Safin Grup

"Sukses adalah kerja keras dan tak pernah berhenti menjadi kreatif untuk menciptakan peluang." -Saiful Arifin

"Right time, Right place."
Manfaatkan setiap moment, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Karena kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya.

"Sebelum mengambil keputusan, diperlukan analisis dan perhitungan, pikirkan pula modal dan tim kita."

Saran dalam berbisnis:
1) Sebelum usaha itu sampai pada titik baik/kuatnya, jangan pindah bisnis ke bidang lain dulu, buat bisnis pertama kita menjadi bisnis yang bisa diandalkan.
2) Jangan takut menjadi pengusaha, dan tak lupa untuk: Komitmen, Kerja Keras, Ambil Peluang.
3) Tidak boleh ikut-ikutan dalam berbisnis, ambilah kesempatan/bidang dimana dalam bidang tersebut masih sedikit orang yang terjun di dalamnya.

"Kalau kita merasa baik dan pantas untuk dijadikan teladan, maka abdikanlah diri untuk daerah asal/bangsa."

"Jangan pernah menyerah dan teruslah belajar."



Kak Brili Agung, CEO Inspirator Academy

Dunia terbagi menjadi 3 (tiga):
1) Dunia Penulis/Calon Penulis
2) Dunia Resourceful People
3) Dunia Penerbit

Penulis zaman dahulu hanya mendapatkan happiness, penulis zaman sekarang mendapatkan happiness dan wealthy.

Mengapa sekarang banyak korupsi? Karena pada zaman dahulu, kurikulum yang diterapkan oleh Bung Karno adalah: Dalam satu tahun, siswa wajib membaca 8 novel. Sebagai pelatihan untuk kepekaan. Dari membaca kita akan punya rambu-rambu jika kita ingin berbuat kesalahan.
Contohnya: Saat kita ingin mencuri, kita akan teringat oleh kisah/pesan dari buku yang kita baca, kalau mencuri itu tidak baik, berdosa. Hal itu menunjukkan bahwa buku memiliki peran penting dalam pembentukan karakter seseorang.

Seorang penulis itu memiliki 3 kekayaan:
1) Kaya Hati
2) Kaya Imajinasi
3) Kaya Materi

Jargon penulis:
"Setiap patah hati pasti kami jadikan royalti."

Tiga rahasia penulis best seller:
1) Writing
How to produce writing:
📝Set your Reason
Carilah alasan yang kuat dalam menulis, dan berilah hukuman pada diri anda ketika anda tidak komitmen menulis dengan deadline. Contoh: saya menulis karena ingin memberangkatkan kedua orangtua saya pergi haji, kalau buku saya gak kelar-kelar, kapan saya mau memberangkatkan orangtua saya ke tanah suci? Dan hukuman saya jika tidak menyelesaikan naskah sesuai deadline, saya siap menjual motor saya dan menyedekahkan uangnya.
📝Menulis buruk
Manusia mempunya dua otak, otak kanan dan kiri. Otak kanan berisi imajinasi dan kreativitas. Otak kiri berisi struktur logis. Dalam memulai menulis, singkirkan terlebih dahulu otak kiri anda, biarkan imajinasi anda yang bekerja. Jangan menggunakan kedua otak itu bersamaan. Karena jika digunakaan bersamaan, maka tulisan anda tidak akan pernah selesai karena baru menulis sedikit lalu dihapus, sampai pada akhirnya anda stalk berjam-jam di depan komputer anda tanpa tulisan yang berarti.
📝Find your mentor
Carilah mentor untuk membimbing, menyemangati, mengkoreksi, dan memberikan saran kepada anda dan tulisan anda.
2) Networking
3) Selling

Macam-macam penulis:
1) 10% Penulis dengan bakat dari lahir
2) 10% Penulis dengan bantuan ghost writer
3) 80% Penulis dengan semangat yang angin-angin. Mau jadi penulis tapi gak nulis, gimana bisa?



Kak Muhammad Assad, Lulusan S1 Universitas Petronas Malaysia dan S2 Universitas Qatar

Dalam menulis, pastikan isi tulisan kita bermanfaat.

"A good writer is a good reader."

Untuk menggabungkan kisah dengan riset sangatlah mudah. Angkatlah topik-topik sederhana. Sajikan tulisan yang membuat para pembaca bilang "Oh gitu ternyata...baru tau." Fakta sederhana tapi mengesankan.

Sebagai penulis pemula, sebaiknya karya diterbitkan lewat penerbit major daripada self publishing. Tujuannya apa? Untuk branding si penulis.

Dalam belajar, gunakan metode ATM:
Amati
Tiru
Modifikasi

Pentingnya networking:
"Cause your network will be your net work."
(Jaringanmu akan menjadi kekayaan bersihmu)

Dalam berkenalan dengan orang, jangan lupa beri kata kunci yang membuat mereka akan terus mengingat anda, contohnya: Saya Assad, mahasiswa Universitas Petronas Malaysia. Jadi sewaktu-waktu anda bertemu dengan orang itu kembali, katakan keyword itu sebagai pemacu ingatan kenalan anda.

"Percayalah, akan banyak jalan dan kemudahan terbuka dari menulis."



Pak Sandiaga Uno, Pengusaha

Catatan dalam membangun bisnis:
1) Membangun usaha bukan tentang diri anda sendiri.
2) Ingatlah konsep rahmatan lil 'alamin.
3) Bangun bisnis untuk menjadi assets of nation.

Dalam membangun bisnis harus mempunyai:
1) Visi yang jelas.
2) Passion yang kuat.
3) Kemampuan Eksekusi yang baik.

Cara bersaing dengan lawan bisnis:
1) Cari tau kemampuan sendiri.
2) Cari tau kemampuan lawan bisnis.
3) Cari tau senjata apa untuk bersaing dengan lawan bisnis.

Jika kita bersaing dengan lawan bisnis yang besar, sedangkan bisnis kita kecil. Janganlah memakai cara yang mainstream/besar/sama dengan lawan musuh kita. Carilah cara yang sesuai dengan kemampuan kita tapi terarah dan tepat sasaran.

"Kalau kita tulus membangun sesuatu, semuanya menjadi mungkin."

"A good leader is a good reader, and a good leader is a good listener."

"Untuk menjadi orang sukses harus sering-sering sharing." -CEO Amazon

"Orang sukses itu harus menulis." -Warren Buffet

Lead to Inspire
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi.
2) Menulis untuk memanajemen pikiran.
3) Memaksa anda untuk memikirkan audiens (pembaca tulisan)
4) Tulislah pengalaman anda, dan sebarkanlah inspirasi bagi banyak orang

Penulis sukses=Entrepreneur Sukses
"You can make anything by writing." -C.S Lewis
1) Konsistensi dan komitmen.
2) Pernah gagal dan tidak takut gagal.
3) Kreativitas yang tinggi (cari permasalahan dan jadilah problem solving.
4) Berwawasan luas dan berpikiran terbuka.

Cara bangkit dari keterpurukan:
1) Membaca buku yang menginspirasi, biografi tokoh-tokoh atau orang-orang sukses. Pick a good book. Dari sanaa kita akan tau bagaimana pengalaman orang-orang. Ada yang lebih terpuruk dari kita dan mereka berhasil bangkit. Maka kita harus bangkit juga.
2) Olahraga. Saat kita berolahraga, tubuh kita akan berkeringat dan mengeluarkan zat endorfin. Manfaat zat tersebut adalah membuat kita berpikir positif dan optimis.
3) Family. Karena keluarga never ever underestimate. Seterpuruk apapun kita keluargalah yang akan memberikan semangat dan tidak akan meninggalkan kita.

Cara untuk bisa bertahan dalam bisnis:
1) Inovasi
2) Take a risk

What are you waiting for? Tomorrow isn't guaranteed! So do it now!


Other Images:
Sertifikat
Pesan untuk pelajar dari kak Alzin (Pengusaha muda, 19th)
Pesan untuk pelajar dari kak Brili Agung
Pesan untuk pelajar dari kak Muhammad Assad
Buku-buku yang menginspirasi Pak Sandiaga Uno
(Artinya masih dicari)

posted from Bloggeroid

Share:

Jumat, 26 Agustus 2016

Hujan



Hari ini ada sesuatu yang berbeda

Tidak seperti biasanya

Tidak ada tanda apa-apa

Tak diundang

Kau hadir begitu saja

Untuk daerah perkotaan mungkin hadirmu biasa saja, hanya sekedar memberi tambahan kesejukan, atau menahan para pekerja yang ingin pulang ke rumah. Tapi, untuk saudara-saudara kami yang dilanda kekeringan, kau bagai oase di gersangnya padang pasir. Kau juga membantu memadamkan sang jago merah yang melalap hutan di beberapa daerah sana. Kau juga membawa harapan bagi satu-dua bocah yang yang mencari rupiah dengan membawa payung menyediakan jasa.

Tak jarang, aku mendengar cacian untukmu.

Tak jarang pula aku mendengar rasa syukur yang terucap.

Ah! Namanya juga manusia, cara pandang mereka berbeda.

Kalau aku sendiri, aku suka jika kau datang.

Aku bisa berdoa meminta keberkahan beriringan dengan rintik-rintik dirimu, dan berharap dosa-dosaku pun berjatuhan seperti dirimu.

Jika memandangmu dari berbagai sisi, aku suka tersenyum sipu.

Kau datang bersama, dari tempat yang sama.

Akan tetapi, masing-masing darimu jatuh ke tempat yang berbeda.

Ada yang langsung ke tanah, ada yang berkumpul di sungai, ada yang hinggap di dedaunan.

Tapi, pada akhirnya bermuara bersama di luasnya laut.

Kamu lucu

Ceritamu seperti kami, para manusia.

Kami lahir dari rahim para ibu, tanpa sehelai kain pun.

Ketika kami dewasa, kami punya jalan hidup yang berbeda.

Tapi pada akhirnya,

Kami semua kembali kepada Sang Pencipta

posted from Bloggeroid

Share:

Rabu, 24 Agustus 2016

Muridku, Inspirasiku



Namanya Athala. Kelas 6 SD. Dia adalah salah satu muridku. Kebetulan jam les athala berakhir pada pukul 15.40 WIB (Sudah lewat ashar).

Saat selesai, anak-anak yang lain langsung berhamburan keluar dan bergegas pulang. Tapi athala tidak demikian, sambil menunggu sang ayah datang menjemputnya, dia bilang ingin numpang sholat ashar.

Sebelumnya aku tidak tahu, karena aku berada di kamar mandi untuk berwudhu, setelah selesai, dan membuka pintu, ku dapati athala menunggu untuk masuk ke kamar mandi. Lalu aku masuk ke ruang sholat dan menggelar satu sajadah dalam posisi potrait.

Selagi ku pakai mukenaku, ternyata athala masuk untuk sholat, dan kupersilahkan dia sholat terlebih dahulu. Sambil menunggu athala selesai, kuperhatikan gerakan demi gerakan sholatnya. Tak sadar butiran air mataku jatuh meski sedikit.

Meski athala belum baligh, tapi dia sudah melaksanakan sebuah kewajiban untuk beribadah. Cobalah kita telisik diri kita lebih dalam, saat kita sudah baligh, masih adakah kewajiban ibadah yang kita tinggalkan? Jika iya, tidakkah kamu malu dengan sosok athala? Kamu yang mengaku pintar, dewasa, bisa ini dan itu, kalah dengan seorang anak yang masih kecil dan polos? Yang pastinya tak sehebat dirimu. Lalu kau kemanakan pengetahuanmu itu? Kemana kedewasaan yang selalu kau banggakan? Kemana?

Renungkanlah...
Jangan sampai jauhnya usia kita dari masa anak-anak malah membuat kita semakin jauh dari Allah. Justru semakin dewasa kita harus semakin dekat dan dekat. Semakin dewasa banyak kebutuhan, banyak permintaan. Kita butuh Allah, sangat butuh! Karena kemampuan manusia terbatas untuk memenuhi kebutuhan kita, tapi Allah Maha segalanya.

Berjanjilah, perjuangkanlah sholatmu. Sholat harga mati. Tak bisa ditawar-tawar. Jadikanlah itu sebagai tolak ukur kebahagiaanmu. Tak sholat, tak bahagia. Tak sholat, tak ada doa yang jadi nyata. Tak sholat, tak ada surga.

Pengingat keras untukku,
@dwihandafirdaus

posted from Bloggeroid

Share:

Selasa, 23 Agustus 2016

Pasti Mampu, Ada Allah



Bukan kita yang ga mampu, tapi kitanya aja yang gak mau.

Ada yang terlalu dimanja sama keadaan.

Ada yang nyerah sama keadaan.

Ada yang nuntut orang buat begini begitu.

Ada yang males stadium akut.

Ada yang ngerasa bukan siapa-siapa.

Ada yang ngerasa kalo orang-orang udah cukup.

Ada yang mentingin diri sendiri.

Ada yang mentingin orang lain sampe lupa diri.

Lalu bagaimana?
1) Kita harus tau kemampuan diri sendiri, jadi gak terlalu maksain buat ngelakuin ini itu kalo pada akhirnya bikin diri 'kesusahan'

2) Eits...jangan salah paham dengan point ke satu ya. Jangan bilang "Ah gue mah gak bisa, yaudah pasrah aja..." gak, bukan gitu. Maksud dari poin satu adalah gimana cara kita sadar kemampuan diri buat nolong orang lain, jadinya gak bikin orang lain kecewa kalo kita gak bisa nolong, satu penolakan di awal lebih baik daripada seribu alasan di belakangnya.

3. Yang namanya manfaat, sekecil apapun itu, kalo berguna buat orang lain, yah tetep aja bermanfaat. Jadi kebaikan buat yang ngelakuin. Jadi jangan ragu.

4) Maksain sama berusaha itu beda. Kalo maksain dia udah tau kemampuan dia gak bisa, tapi tetep diterjang. Kalo usaha ya dia tau kalo dia bisa. (Di sini bener-bener harus tau kemampuan diri dan ngilangin rasa males)

5) Yang mau In syaa Allah mampu, yang mampu tapi gak mau ampe kapan juga gak bakal jadi action. Ya contohnya aja, kalo kita bisa naik motor, tapi kaga dinaikin itu motor, ya gak bakal jalan. Tapi kalo kita gak bisa naik motor, terus belajar, mau jatoh nyuruk segala macem pasti ujungnya bisa aja.

Jangan sampe kebaikan-kebaikan yang harusnya jadi milik kita, tapi udah jadi milik orang lain gara-gara kita gak mau dan males. Jadinya RUGI! Padahal hidup di dunia cuma sementara, kalo gak buat ibadah, dan ngelakuin kebaikan, terus mau ngapain?

Hard reminder buat saya.

posted from Bloggeroid

Share:

Kamis, 18 Agustus 2016

Pasti Dibayar!



Sama manusia aja percaya, masa sama yang ciptain manusia gak percaya?

Sama manusia aja gampang bilang yes tanpa ragu, masa sama yang ciptain manusia masih ragu?

Sama manusia aja nurut, masa sama yang ciptain manusia gak nurut?

Sama manusia aja usaha mati-matian, masa sama yang ciptain manusia usaha ala kadarnya?

Emang kadang 'bayarannya' itu gak langsung dikasih cash sama Allah, bisa Allah cicil, bisa juga Allah simpenin di tabungan akhirat atas nama kamu.

Percaya deh! Pasti di bayar kok!

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ؕ
Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
[QS. Az-Zalzalah: Ayat 7]

اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[QS. Al-Mursalat: Ayat 44]

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.
[QS. Al-Hadid: Ayat 18]

هَلْ جَزَآءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُ ۚ
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).
[QS. Ar-Rahman: Ayat 60]

وَ خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.
[QS. Al-Jasiyah: Ayat 22]

posted from Bloggeroid

Share:

Rabu, 17 Agustus 2016

Catatan di Hari Kemerdekaan



Inilah yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan negaraku!

Seandainya mereka hidup untuk dirinya sendiri, seandainya mereka hidup dengan rasa tak peduli, dapatkah kau nikmati kebebasan hari ini?

Lelah? iya...mereka lelah. Bahkan sangat lelah. Bukan hanya lelah fisik, tapi lelah hati dan juga pikiran.

Kebaikan demi kebaikan mereka lakukan, tanpa ada rasa pamrih yang mereka harapkan, karena mereka tahu, melakukan kebaikan adalah perintah Tuhan.

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۖ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 195]

Bukan, bukan hanya untuk mereka berjuang di medan perang.

Bukan, bukan hanya untuk mereka yang setiap hari mendidik murid-muridnya.

Bukan, bukan hanya untuk mereka yang mengais rezeki demi menafkahkan keluarganya.

Bukan, bukan hanya untuk mereka yang sekuat tenaga mewujudkan mimpinya untuk membangun bangsa.

Pahlawan adalah untuk semua, yang mengabdikan diri tak hanya untuk dirinya, yang di dalam doa-doanya juga terukir nama-nama orang lain.

Terima kasih kepada seluruh pahlawanku. Pahlawan negeri ini. Pahlawan Agama Allah.

Jangan kau pikir dengan kau berfokus pada dirimu sendiri, bersantai, itu akan membuatmu besar, ternyata itu salah. Karena mereka...para pahlawan, lelah lah yang telah membesarkannya. Itu nyata. Itu terbukti.

Aku takut kata selamat tak bermanfaat untukmu, maka izinkan aku untuk menyebut namamu di dalam doaku.

Jakarta, 17 Agustus 2016.
Di dalam renungan, 08.35 WIB.

posted from Bloggeroid

Share:

Selasa, 16 Agustus 2016

Salah Siapa?



Satu persatu anak tali mulai terlepas, entah karena tarikan yang begitu kuat ataukah anak tali itu yang rapuh, ataukah beban yang terlalu berat. Saat simpul-simpul kembali menjadi satu tali yang lurus. Tak ada bentuk lagi. Suasana berubah menjadi haru biru. Memporak-porandakan ruang hati yang memang sudah tak tertata. Mencari jawaban yang tidak diketahui apakah ada atau tidak, ataukah tersembunyi karena sengaja disembunyikan? Malaikat dan setan pun berdebat mempengaruhi isi hati. Tentang apa yang sebenarnya terjadi pada sebuah tali. Hati dan pikiran yang mulai tidak serasi. Lalu siapakah yang bertanggung jawab atas tali yang tak mampu membawa beban lagi?

posted from Bloggeroid

Share:

Rabu, 10 Agustus 2016

Belajar dari Mesin Cuci

Assalamu'alaykum temen-temen semuaaaaa...udah lama kayaknya saya ga posting #dwihandailystory lagi ya...😊nah buat temen-temen yang belum tau apa itu #dwihandailystory, ini dia:

#dwihandailystory adalah kisah atau cerita yang diangkat dari kehidupan/kejadian yang dialami oleh saya sendiri, yang In syaa Allah, ada hikmah atau manfaatnya😊

Nah kali ini saya mau cerita tentang 'Belajar dari Mesin Cuci' langsung aja yaaa...

Sekitar 2 minggu yang lalu, Alhamdulillah kakak dapet rezeki, dan akhirnya mama dibeliin mesin cuci. Selama ini, saya kalo cuci baju ya biasa, pake sikat sama papan gilesan. Nah karena udah ada mesin cuci, akhirnya saya mulai nyoba. Sebelumnya saya belum pernah pake mesin cuci yang dua tabung, (cuci + ngeringin). Kalo yang satu tabung udah pernah di mushola sekolah.

Singkat cerita, abis pakaiannya di cuci, kan mau dikeringin tuh. Kan saya belum bisa banget, ya saya pikir sama aja makenya, tinggal masukin bajunya terus puter deh tombolnya. Bajunya lumayan banyak jadi harus beberapa kali ngeringin.

Nah pas awal-awal ngeringin itu semuanya normal-normal aja, ga ada yang aneh, dan ngomong dalem hati "Yes bisa make mesin cuci..." abis itu saya masukin lagi kan baju yang masih basah buat dikeringin, pas muter awal sih gak kenapa-kenapa, pas di tengah-tengahnya...

"Gubrak...gubrak...gubrak..." muncul suara keras dari dalam tabung pengeringnya, keras banget! Sampe itu mesin cuci geser bergerak. Akhirnya saya off-in langsung, dan akhirnya berhenti meski dengan suara yang keras dan bikin takut.

Karena saking kerasnya itu suara, sampe tetangga depan rumah masuk dan nanya "Kenapa dek..?" saya bilang, "Engga tau tiba-tiba begini..." akhirnya tabung pengeringnya dibuka sama tetangga saya itu dan di cek. Dan tetangga saya bilang, "Pantes aja...ini masalahnya karena gak seimbang dek, posisi kanan dan kiri, maksudnya saat masukin baju, pastikan udah seimbang, kalo ngga, saat mesin berputar kencang, tabung pengeringnya menyentuh badan mesin, ya akhirnya timbul suara kayak tadi..."

Setelah di jelasin kaya gitu, saya akhirnya ngerti, dan Alhamdulillah semenjak saat itu udah belajar dan gak ada suara menggelegar lagi. Tapi beberapa hari kemudian saya berpikir, gak tau kenapa saya mikir ini, dan bener aja, setiap kejadian itu ada hikmahnya...

Ini yang saya pikirkan:
"Mesin cuci ini kan benda, saat ia di operasikan gak seimbang, berat sebelah, liat aja akibat yang ditimbulinnya..."

"Lalu bisakah kita bayangkan, saat manusia menjalani hidupnya dengan berat sebelah, saat lebih cinta sama dunia dari pada akhirat, kira-kira kehancuran seperti apa yang akan terjadi?"

posted from Bloggeroid

Share:

Minggu, 07 Agustus 2016

Pesan dalam Memberi Nasihat

1. Tidak memberi nasihat yang terlalu panjang serta memerinci segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil. Sehingga, orang lain tidak merasa kalau kamu mengawasi gerak-gerik dan kehidupan mereka. Kamu pun dinilai mencampuri urusan mereka.

2. Berikan nasihat berupa usulan.

3. Biasakanlah untuk selalu menggunakan ungkapan seperti ini: "Apa pendapat mu kalau engkau melakukan yang seperti ini? Aku usulkan kepadamu untuk melakukan ini dan ini."

4. Buatlah orang lain tidak kehilangan muka dan merasa tetap dihargai walaupun dia bersalah. Kenapa? Karena yang menjadi tujuanmu adalah memperbaiki kesalahannya, bukan melampuaskan dendam ataupun merendahkannya.

5. Bahkan kalau kamu bisa menjadikan seseorang melihat kesalahannya sendiri tanpa dia sadari. Sungguh ini akan lebih baik.

6. Ketika kamu harus membuat contoh dan perumpamaan saat menasehati, usahakan semaksimal mungkin untuk tidak mengambil contoh dari pengalaman diri sendiri, agar orang yang kamu nasehati tidak merasa direndahkan karena kamu memuji dirimu sendiri.

posted from Bloggeroid

Share: