Rabu, 17 Agustus 2016

Catatan di Hari Kemerdekaan



Inilah yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan negaraku!

Seandainya mereka hidup untuk dirinya sendiri, seandainya mereka hidup dengan rasa tak peduli, dapatkah kau nikmati kebebasan hari ini?

Lelah? iya...mereka lelah. Bahkan sangat lelah. Bukan hanya lelah fisik, tapi lelah hati dan juga pikiran.

Kebaikan demi kebaikan mereka lakukan, tanpa ada rasa pamrih yang mereka harapkan, karena mereka tahu, melakukan kebaikan adalah perintah Tuhan.

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۖ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 195]

Bukan, bukan hanya untuk mereka berjuang di medan perang.

Bukan, bukan hanya untuk mereka yang setiap hari mendidik murid-muridnya.

Bukan, bukan hanya untuk mereka yang mengais rezeki demi menafkahkan keluarganya.

Bukan, bukan hanya untuk mereka yang sekuat tenaga mewujudkan mimpinya untuk membangun bangsa.

Pahlawan adalah untuk semua, yang mengabdikan diri tak hanya untuk dirinya, yang di dalam doa-doanya juga terukir nama-nama orang lain.

Terima kasih kepada seluruh pahlawanku. Pahlawan negeri ini. Pahlawan Agama Allah.

Jangan kau pikir dengan kau berfokus pada dirimu sendiri, bersantai, itu akan membuatmu besar, ternyata itu salah. Karena mereka...para pahlawan, lelah lah yang telah membesarkannya. Itu nyata. Itu terbukti.

Aku takut kata selamat tak bermanfaat untukmu, maka izinkan aku untuk menyebut namamu di dalam doaku.

Jakarta, 17 Agustus 2016.
Di dalam renungan, 08.35 WIB.

posted from Bloggeroid

Share:

0 komentar:

Posting Komentar