Wajah dunia begitu menakutkan
Bagi seorang anak yang terbiasa di dalam sangkar
Bertahan pada rasa sakit yang menahun
Berharap bebas, tak beri derita untuk tuan
Alam seakan berbicara
Untuk menawar kepada si benalu
Memberi ataukah memaksa
Lari atau tinggal kini tak ada pilihan
Kilat bak tahu isi hati
Yang ingin menyambar-nyambar
Tapi takut untuk melukai
Jika gemuruh selalu berakhir sunyi
Hujan mengisyaratkan
Bahwa sangkar tetaplah sangkar
Tempat untuk kembali
Ketika semua sesak oleh penghuni
Bintang malu untuk bersinar
Ataukah diancam oleh sang awan?
Cahaya yang tak pernah dimengerti
Hanya selalu disalahkan arti
Siapa gerangan yang sudi menjadi pelindung
Bagi si lemah dan miskin papa
Setiap insan selalu ricuh
Atau bimbang antara abai dan acuh
Ciptaan bertanya kepada Pemilik Semesta Alam
Tentang apa yang diinginkan-Nya
Untuk menukar dosa dengan derajat
Atau memberi pelangi seusai badai
Bagi seorang anak yang terbiasa di dalam sangkar
Bertahan pada rasa sakit yang menahun
Berharap bebas, tak beri derita untuk tuan
Alam seakan berbicara
Untuk menawar kepada si benalu
Memberi ataukah memaksa
Lari atau tinggal kini tak ada pilihan
Kilat bak tahu isi hati
Yang ingin menyambar-nyambar
Tapi takut untuk melukai
Jika gemuruh selalu berakhir sunyi
Hujan mengisyaratkan
Bahwa sangkar tetaplah sangkar
Tempat untuk kembali
Ketika semua sesak oleh penghuni
Bintang malu untuk bersinar
Ataukah diancam oleh sang awan?
Cahaya yang tak pernah dimengerti
Hanya selalu disalahkan arti
Siapa gerangan yang sudi menjadi pelindung
Bagi si lemah dan miskin papa
Setiap insan selalu ricuh
Atau bimbang antara abai dan acuh
Ciptaan bertanya kepada Pemilik Semesta Alam
Tentang apa yang diinginkan-Nya
Untuk menukar dosa dengan derajat
Atau memberi pelangi seusai badai
posted from Bloggeroid
0 komentar:
Posting Komentar