Minggu, 31 Juli 2016

Resume Buku Enjoy Your Life

Pesan Pembuka:
Yang terpenting adalah bukan supaya Anda membaca buku ini, tetapi bagaimana Anda mengambil manfaat darinya.

"Barangsiapa takut mendaki gunung, maka ia akan selamanya hidup di dalam lubang." -Syair

Setiap dari kita, entah kapan, barangkali pernah berkata dengan bangga, "Aku kenal baik dengan si Fulan." Atau, "Kami pernah menjadi teman si Fulan." Atau, "Kami pernah duduk bersama si Fulan." Padahal, yang layak untuk dibangga-banggakan sebenarnya adalah bukan karena Anda pernah menjadi teman orang besar tersebut, pernah bersamanya atau pernah bertemu dengannya, tetapi apabila Anda bisa mencapai puncak kesuksesan sepertinya. (Hal - 3)

"Orang sukses adalah orang yang memiliki tekad dan kesungguhan untuk mengembangkan berbagai kemahiran dirinya dan memanfaatkan kemampuannya."

"Kesuksesan adalah bukan ketika Anda mengetahui apa yang disukai orang lain, tetapi ketika Anda menerapkan langkah-langkah yang membuat Anda bisa memperoleh simpati mereka."

"Jika Anda ingin mendaki sebuah gunung, pandanglah puncaknya; janganlah Anda memandang bebatuan terjal yang bertebaran di sekitar Anda. Mendakilah dengan langkah-langkah penuh percaya diri; jangan sekali-kali Anda melompat, karena kaki Anda bisa terpeleset."

"Kecakapan-kecakapan Anda dalam berhubungan dengan orang lain akan sangat menentukan cara orang lain berhubungan dengan Anda."

"Orang yang sukses tidak hanya mampu mengembangkan kecakapan-kecakapan dirinya sendiri, tetapi juga mampu mengembangkan kecakapan-kecakapan orang lain. Bahkan, kadangkala ia juga bisa mengubah semuanya itu."

"Janganlah Anda mencari harta, tetapi kehilangan kawan. Karena mencari kawan adalah cara untuk mencari harta."

"Dengan keramahan dan menggunakan kecakapan-kecakapan bergaul dan meyakinkan orang lain, kita bisa mewujudkan apa yang kita inginkan."

"Daripada mencaci kegelapan, berupayalah untuk memperbaiki lampunya."

"Senyuman terhadap seorang fakir itulah yang justru mengangkat derajat Anda di sisi Allah."

"Perlakukanlah setiap orang sebagai sesama manusia, bukan karena rupanya, hartanya, dan kedudukannya."

"Sebaik-baik dai adalah yang berdakwah dengan perbuatannya sebelum dengan perkataannya."

"Allah memang telah memuliakan manusia. Tetapi, hal itu bukan berarti manusia boleh bertindak semena-mena terhadap makhluk-makhluk lain."

"Kemampuan kita dalam menawan hati orang lain dan mendapatkan kecintaan mereka yang tulus akan memberi kita kesempatan besar untuk menikmati hidup."

"Perbaguslah niat Anda agar kecakapan Anda bermuamalah dengan orang lain menjadi sebuah ibadah yang bisa mendekatkan diri Anda kepada Allah."

"Janganlah Anda mengira bahwa manusia itu hanya satu jenis saja. Karena mereka itu terdiri dari banyak watak dan perangai yang tak bisa Anda hitung jumlahnya."

"Perbincangkanlah dengan orang lain hal-hal yang membuat mereka senang ketika mendengarkannya, bukan hal-hal yang membuat Anda senang menceritakannya."

"Pertemuan pertama akan membentuk sekitar 70% dari persepsi orang tentang diri Anda. Maka, perlakukanlah setiap manusia dengan menjadikan setiap pertemuan dengannya serasa seperti pertemuan pertama dan terakhir kalinya antara dirimu dan dia."

Secara umum, kehidupan ini mengajarkan kepada saya bahwa setiap manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari keberadaan seseorang yang kasar dan bodoh di sekitar mereka, yakni bahwa orang tersebut tidak pandai mengatur ucapannya dan tidak pula memedulikan para pendengarnya. (Enjoy Your Life - 139)

"Pengetahuan Anda tentang tabiat seseorang yang berhubungan dengan Anda bisa menjadikan Anda meraih simpatinya."

"Sentimen + sentimen = Kehancuran"

"Setiap orang memiliki kunci. Dan dengan memahami tabiat seorang, Anda mendapatkan kunci yang tepat untuk membuka hatinya."

"Kita berhubungan dengan hati, bukan dengan anggota tubuh.".

Terkadang kita berada di tengah-tengah suatu masyarakat yang tidak terbiasa menghargai kemahiran-kemahiran bergaul seperti itu. Maka berhati-hatilah; jangan sampai semangat Anda padam oleh sekelompok orang yang berwatak dingin dan keras, yaitu mereka yang tidak bereaksi apapun ketika Anda sudah merespon dan memuji hal-hal baik yang ada pada mereka dengan kalimat-kalimat yang membuat mereka senang. Jangan pula Anda merasa putus asa ketika mendapatkan orang yang justru menanggapi respon dan pujian Anda terhadapnya itu dengan sinis dan dingin, atau malah dengan sindiran yang menyakitkan hati.

"Orang sesukses apa pun, dia adalah tetap seorang manusia yang akan senang bila dipuji."

"Jika Anda harus berhadapan dengan orang yang suka mencampuri urusan orang lain, jadilah orang yang lebih baik darinya; keluarlah dari keadaan yang menyebalkan dengannya secara baik tanpa harus melukai hatinya."

"Ketika orang lain merasa bahwa kita juga memperhatikan sisi-sisi kebaikan mereka tatkala memperingatkan kejelekan-kejelekan mereka, niscaya mereka akan mudah menerima nasihat kita."

Besar kecilnya kesalahan yang dilakukan manusia itu berbeda-beda. Hanya saja, sebesar apa pun kesalahan tersebut masih tetap bisa diobati atau diperbaiki kembali. Memang, terkadang perbaikan tidak bisa memperbaiki 100% kerusakan yang disebabkan oleh suatu kesalahan. Namun, paling tidak hal itu telah memperbaiki banyak hal yang merusak. Persoalannya, banyak orang yang tidak berniat dan berusaha untuk memperbaiki kesalahannya dikarenakan merasa ragu dengan kemampuannya untuk melakukan perbaikan. Dan terkadang, cara kita menyikapi suatu kesalahan pun justru seringkali menjadi bagian dari kesalahan itu sendiri.

Hendaklah kita selalu menyikapi orang yang bersalah itu dengan memandangnya seperti orang sakit yang memerlukan pengobatan, bukan dengan langsung menghardik, mencibir, dan mencelanya secara berlebihan. Karena, hardikan atau celaan itu terkadang malah bisa menimbulkan kesan padanya bahwa Anda senang melihat kesalahan yang dilakukannya itu.

"Terkadang, cara kita menyikapi suatu kesalahan itu acapkali lebih besar dari kesalahan itu sendiri."

"Buatlah orang lain menyadari sendiri kesalahan mereka. Dan bukanlah suatu yang mutlak bagi mereka untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya di depan Anda. Maka dari itu, janganlah Anda mudah-mudah marah kepada orang lain."

"Kalau orang yang bersalah memahami kesalahannya, dia akan yakin dengan nasihat. Dia akan lebih bisa menerima dan lebih memahami nasihat itu."

"Sejelek-jelek kesombongan seseorang adalah prasangka. Cukuplah seseorang dikatakan berdosa ketika membicarakan semua yang dia dengar."

"Jangan suka memeriksa kesalahan. Jadilah orang bijak yang selalu menerima alasan dan maaf orang lain terutama jika orang yang beralasan deki menjaga rasa cintanya terhadap Anda dan bukan karena kepentingan pribadinya."

Terimalah maaf dari orang yang datang meminta maaf.
Sesungguhnya hal itu adalah kebaikan di sisi Anda, atau Anda akan saling bermusuhan.
Terkadang orang yang mencari ridha akan menaati Anda, dan terkadang orang yang memuliakan Anda akan melawan dari belakang.

"Janganlah menebar debu selama debu itu tenang. Jika debu itu tersebar, tutuplah hidung Anda dengan baju, serta nikmatilah hidup Anda."

"Keberanian itu bukan terus membandel melakukan kesalahan. Namun, keberanian itu adalah Anda berani mengakui kesalahan Anda dan tak mengulanginya lagi."

"Jangan menyalahkan orang yang tidak mau menerima nasihat, tapi salahkanlah orang yang menyampaikan nasihat itu dengan cara yang salah."

"Tertawalah, karena cahaya selalu tertawa meski gelap berlapis-lapis. Karena itulah kita mencintai bintang-gemintang." -Bait syair Ilia Abu Madhi

Kalau selera seluruh orang itu sama, niscaya barang dagangan tidak laku. Membuat semua orang senang adalah cita-cita yang tidak mungkin tercapai.

Siapakah yang bisa menghindar dari orang lain, meski dia bersembunyi di ujung dunia.

Seorang ulama salaf mengatakan "Barangsiapa yang menjadikan agamanya sebagai bahan perdebatan, maka dia akan sering berpindah tempat.

Pahlawan adalah orang yang mampu mengalahkan perasaannya dan selalu tersenyum dalam keadaan paling sulit sekalipun.

Memang benar, dalam beberapa persoalan kita kadang marah dan emosi. Padahal, solusi yang sebenarnya betul-betul bertolak belakang dengan sikap kita. Yaitu, kita mesti menyelesaikannya menggunakan perasaan, kelembutan, senyuman, prasangka baik, menahan amarah, dan berusaha meraih simpati orang lain.

Segala sesuatu yang melampaui batas akan berubah menjadi kebalikannya. Berapa banyak gurauan yang akhirnya menjadi pertikaian.

Berbuat baiklah terhadap orang lain, maka Anda akan menaklukan hatinya. Betapa banyak orang yang takluk hatinya, hanya karena sebuah kebaikan.

Barangsiapa yang hidup untuk orang lain maka dia akan lelah, akan tetapi dia akan hidup menjadi orang besar, dan meninggal pun sebagai orang yang besar.

Barangsiapa rendah hati karena Allah, Dia akan meninggikannya. Semakin rendah hati seorang hamba, semakin meninggi kemuliaannya.

Rendah hatilah, kau 'kan bersinar seperti bintang
Terlihat dipermukaan air, padahal di awang-awang
Jangan seperti asap yang membubung tinggi ke sana
Nun jauh mengangkasa, padahal sangatlah hina dina. 

-Syairposted from Bloggeroid

Share:

0 komentar:

Posting Komentar