Senin, 16 November 2015

Tertawan



Aku tertawan
Oleh sang hujan
Yang membuatku tak berkutik
Dan memaksaku untuk menghentikan langkah sejenak

Aku tak bisa menerjang hujan
Aku tak siap untuk basah kuyup karenanya
Tak ada yang dapat aku lakukan
Tak ada pilihan
Selain menunggumu lenyap dari pandangan

Aku tertawan
Kali ini bukan karena sang hujan
Tapi karena kamu
Yang datang seperti hujan
Tiba-tiba menawan
Membuatku berangan

Kuperlakukanmu seperti hujan
Hanya kupandangi
Tanpa berani ku larut di dalamnya
Dan tak punya nyali untuk berjalan beriringan

Aku takut kamu seperti hujan
Yang bisa datang dan pergi sesukanya
Sesaat membawa keindahan
Pelangi yang menghias awan

Aku tak ingin sakit karena hujan
Begitu pun dengan hadirnya dirimu
Aku tak ingin ada jejak ketidakpastian

Cepatlah berlalu
Jika kau datang hanya untuk menawanku dalam sekat yang kasat mata
Share:

Minggu, 08 November 2015

Gambar Yang Tak Sengaja Diabadikan






Lihatlah wahai saudariku...

🍃Di saat kita memiliki tujuan yang sama,
Maka kita akan menuju jalan yang sama,
Secara BERSAMA-SAMA pula.

🍃Di dalam perjalanan menuju tujuan kita, tak ada yang bisa menjamin bagaimana keadaan jalur yang akan kita lewati, entah itu lurus saja, berkelok, terjal, berlubang, dan lain-lain.

🍃Tidakkah kau melihat? Di saat kita melewati jalan lurus dan berlubang, kita berjalan berdampingan, bergandengan tangan, sehingga kau dapat merasakan aman, dan kau merasa tak sendirian...

🍃Tidakkah kau melihat? Di saat kita melewati jalan menanjak dan terjal, kita pun bersama, ada yang berada di depanmu, untuk menarikmu ketika kau ingin terjatuh, ada yang berada di belakangmu, untuk mendorongmu ketika kau mulai lelah, ada yang mengulurkan tangannya untuk mengajakmu kembali ketika kamu ingin menyerah.

Lihatlah wahai saudariku...
Begitu sederhananya kita, tapi sarat akan makna.

Tetaplah di sini...
Bersamaku,
Kita lalui jalan dakwah ini bersama,
Sesakit apapun itu...
Aku tak ingin ada yang tertinggal,
Aku tak ingin ada yang kalah,
Aku tak ingin ada yang menyerah,
Aku ingin kita tetap bersama dan utuh,
Sampai pada tujuan kita,
Dan sampai kita bertemu di surga-Nya nanti.

Aku menyayangi kalian karena Allah...
Share:

Selasa, 03 November 2015

Andai Mereka Bisa Memilih

Ketika langit menjadi atap
Ketika tanah menjadi alas
Ketika pagi menjadi lumbung rezeki
Ketika malam menjadi pengumpul asa
Ada sakit yang terpendam
Ada tawa yang kadang terlepas
Ada rindu yang menyayat
Ada takut yang menyergap
Adakah yang berani menanggung rasa sakit itu?
Adakah yang bisa membuatnya selalu tersenyum lepas?
Adakah yang mampu mengobati kerinduan yang tertahan?
Adakah yang mau menyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja?
Andai mereka bisa memilih,
Untuk tidak berada di jalan
Andai mereka memilih,
Untuk tinggal di rumah megah
Andai mereka bisa memilih,
Untuk berada di dalam rasa aman
"Apakah mereka menyadari keberadaanku?"
"Apakah mereka peduli denganku?"
"Apakah mereka mau berbagi sedikit kebahagiaan untukku?"
"Jika sepatu kecil bertali terlalu mewah untukku, maka cukuplah sandal sebagai pelindung kakiku dari panasnya matahari."
"Jika jaket tebal terlalu mahal untukku, maka cukuplah sebuah sarung kecil sebagai temanku di kala hujan turun."
"Jika uang seratus ribu terlalu banyak untukku, maka cukuplah dua bungkus nasi untukku makan bersama ibu."
"Jika itu semua terasa sulit bagimu, maka cukuplah doa yang kau panjatkan untukku."

Masihkah kamu mengeluh?
Masihkah hatimu tak tergerak?
Jika mereka bisa memilih, maka mereka akan memilih untuk menjadi KAMU!
Share: