Waktu bergulir begitu cepat, hingga ku lupa sudah berapa lama kita tumbuh bersama. Bila orang berkata setiap pertemuan akan ada perpisahan, maka aku memilih tak mengingat kapan pertama kali kita bersua, kan ku biarkan kenangan-kenangan itu terajut tanpa batas waktu yang akan menghentikannya. Indah atau tidaknya aku tak peduli, selama di sisimu, aku selalu merasa berarti.
Kita, dua insan yang berbeda, tapi tak pernah menuntut tuk menjadi sama. Cukuplah mengerti bahwa kau hebat dengan hebatmu, lemah dengan lemahmu, dan aku pun begitu. Belajar adalah cara kita untuk bisa bertransformasi menjadi suatu titik positif yang menjadi kelebihan masing-masing diri, tak pernah ada skenario menjatuhkan, atau berpura-pura baik tapi menusuk dari belakang.
Kamu, menambahkan sebuah arti kehidupan, yang ku tahu hanya ada keindahan dan bahagia yang berkelanjutan. Bukan tak ada duka dan tangis yang mengiringi, tapi ku maknai itu untuk meyakinkan diri bahwa kita adalah pejuang sejati. Bertahan pada setiap keadaan, tanpa meninggalkan, selalu mengulurkan tangan, mengajak bangkit meski perlahan.
Begitu banyak peran yang kau mainkan hanya demi seorang aku. Menjadi adik, sahabat, kritikus, pendengar, guru, motivator, perencana, pengingat waktu, penulis, dan tiba-tiba menjadi seorang yang begitu puitis. Banyak kisah yang telah kau jabarkan, yang mungkin tak sembarang orang dapat tahu bagaimana kamu bisa bertahan, meski jatuh tapi kau buktikan bahwa itu bukanlah kekalahan.
Berulang kali aku katakan kepadamu bahwa aku bukanlah seorang yang sempurna, yang hidupnya tanpa cacat dan cela. Tak jarang aku menunduk, menangis saat mendapati diriku belum layak untuk disebut sebagai teladan bagimu. Tapi, tanpa kau sadari kau menuntunku untuk perlahan memperbaiki diri, dari hal kecil yang mungkin sering aku abaikan selama ini.
Saat kau utarakan mimpimu, maka seketika aku bersiap untuk menjadikan itu bagian dari mimpiku juga. Karena aku memaknai sebuah kesuksesan bukan hanya tentang diriku sendiri. Ku ingat sebuah kalimat motivasi: "Jika engkau ingin berjalan cepat, maka berjalanlah sendiri. Jika engkau ingin berjalan jauh, maka berjalanlah bersama." dan aku, ingin mimpi kita menyatu tuk kita perjuangkan bersama, menapaki setiap jengkal dunia. Memberi manfaat pada khalayak, juga membela agama Allah. Aku ingin mimpi kita menyatu, sebagai sarana tuk meraih tempat terindah yang bernama surga. Bertemu dengan Rabb semesta.
Perihal mencari ilmu, tak ku ragu, bahwa kau adalah pencari ilmu sejati, meski ku katakan kembali, kita saling melengkapi. Setiap tempat ilmu yang kita datangi, kau menjadi seorang pengabadi moment dalam gambar, dan aku menjadi penulis atas setiap ilmu yang tercurahkan. Kombinasi yang apik antara aku dan kamu, tak lengkap jika salah satunya tak ada. Kita berjalan beriringan, dengan minat dan bakat yang telah mengalir dalam darah, tak pernah memaksa tuk jadi sama, tapi selalu belajar tuk saling bisa.
Bahagia kita itu sederhana, hanya dengan ketika menang kuis bikin puisi, ketika dapat kursi strategis di acara keren, ketika dapat bertemu dengan orang-orang penting, ketika berhasil bikin puding yang dicampur-campur rasanya, ketika berhasil mengoleskan bedak satu mangkok ke muka saat kalah main games, ketika dapat diskon ojek atau mobil online, ketika melihat foto masa kecil yang memalukan, ketika berhasil membujuk salah satu di antara kita tuk habiskan nasi goreng karena kekenyangan, ketika ada orang yang seperti berasal dari pedalaman bilang itu bahasa arab tapi kita ga ngerti, ketika ada busway yang nyasar masuk gang sempit di tempat rekreasi, dan masih banyak hal lain, yang mungkin bila diceritakan, satu hari pun tak cukup.
Teruntuk atas setiap hadiah di berkurangnya umurku, aku ucapkan terima kasih. Tak hanya untukmu, tapi juga untuk dua orang power ranger hebat yang andil dalam mempersiapkan itu. Sungguh, aku bahagia, sampai tak punya cara bagaimana untuk mengungkapkannya agar persis seperti apa yang aku rasakan. Setiap langkah kecil darimu, mencipta keyakinan besar padaku. Jika telah ku genggam apa yang aku impikan, ku katakan pada dunia bahwa kau adalah salah seorang yang berperan besar tuk mewujudkannya. Tanpa mu, aku mungkin bukan butiran debu, tetap manusia, tapi yang tak sempurna bahagianya.
Satu paragraf terakhir untuk dua power rangerku, yang selalu ada di saat aku di atas maupun titik terbawah dalam hidupku. Menjadi manusia yang bisa berubah sesuai situasi yang dibutuhkan. Kalian juga tak sempurna, tapi lagi-lagi, kalian menyempurnakanku. Kita hidup bersama dalam sarang, tempat di mana kita tumbuh dan berkembang, berjuang, bertukar pikiran, merencanakan strategi kehidupan, mengutarakan kritik dan saran, bertahan pada komitmen di saat yang lain mulai meninggalkan, dan tak luput candaan sebagai penghibur keadaan.
Terima Kasih untuk semua hal luar biasa yang kalian berikan, tak kan bisa ku balas semuanya dengan dunia, hanya doa yang terpanjat tuk kita kembali bersua di jannah-Nya sana.
Salam,
Dwihanda Firdaus