Jumat, 11 November 2016

Teman: Mau yang ori apa KW?

Suatu hari saya bertemu seorang yang bercerita tentang kesedihannya dalam memiliki teman, ia bercerita mengapa temannya dalam kebaikan sangatlah sedikit, dan susah dapat teman yang mau bersama atau diajak dalam kebaikan. Bisa dibilang berbeda dengan seorang yang bergelut dalam keburukan, temannya banyak, tanpa dicari atau diajak, teman datang dengan sendirinya.

Ah, ternyata aku pun merasakan apa yang ia rasakan. Sedikit teman di jalan kebaikan, dianggap tak asik, kuno, tidak gaul, dijauhi karena merasa merasa kita tidak satu tujuan dengan mereka: menikmati masa muda dengan 'cara yang telah dianggap wajar'.

Tapi aku tak ingin menambah kesedihan temanku, aku takut jika ia berputus asa maka akan mencoba melebur dengan -mereka yang punya banyak teman-, maka semua kesedihan dalam berteman ku simpan rapat-rapat, hanya hatiku yang bicara, tidak mulutku, semoga dia tidak mendengarnya.

Masalah yang dihadapi kami sama, tapi pada situasi ini kami berada pada posisi berbeda, aku sebagai tempat aduan, dan dia sebagai pengadu. Mau tak mau aku harus menenangkan dia dengan memberikan sedikit 'obat penghibur' yang dulu pernah aku gunakan saat mengalami hal yang sama, meski hingga kini kesedihan itu masih sedikit membekas.

Maka ku coba mengajaknya berpikir dengan contoh sederhana, agar nasihat yang ku coba bungkus dengan analogi ini bisa dipahami olehnya, tanpa merasa sedang digurui.

Aku: "Kamu pernah dengar istilah ori dan KW gak kalo mau beli barang? Kalau pernah, apa bedanya?"

Temanku: "Pernah, ori itu yang asli gitukan, kalau KW yang palsunya. Hmm biasanya yang ori itu lebih mahal, kalo KW lebih murah. Barang KW lebih banyak yang beli juga daripada yang ori."

Aku: "Nah betul. Yang ori itu kualitasnya nomor satu, yang KW kualitasnya kesekian. Lalu menurut kamu apa yang bikin barang KW itu lebih banyak pembelinya daripada yang ori? Selain dari segi harganya..."

Temanku: "Hmm apa ya, mungkin karena kalo yang ori jarang ada gitu, kan biasanya adanya di toko resminya daerah swalayan gitu, kalo yang KW di pasar juga ada."

Aku: "Kamu pernah beli barang KW? Aku pernah dulu beli sepatu KW, baru dua minggu pakai udah rusak. Akhirnya gak bisa dipakai lagi deh..."

Temanku: "Iya pernah. Yang KW cepet rusaknya, gak awet kayak yang ori..."

Aku: "Nah, yang ori itu ibarat teman-teman dalam kebaikanmu sekarang, memang mendapatkan orang seperti mereka itu sulit. Kebaikan yang kamu jalani memang sedikit peminatnya, tapi In syaa Allah, kalian akan tetap bersama meski raga sudah tak lagi menapaki bumi, persahabatan dalam taqwa akan kekal hingga ke Surga.

Temanku: " *diam dengan air mata yang siap tumpah ke pipinya* "

Aku: "Jadi kamu jangan heran kalau mereka yang berada di dalam keburukan lebih banyak temannya, selama yang mereka kerjakan diluar ketaqwaan kepada Allah, mereka bersama hanya sebatas di dunia, bahkan di perjalanan dunia banyak yang sudah terpisah, saling bermusuhan..."

Temanku: " *memelukku dengan erat sambil menangis* "

Aku: "Jadi jangan bersedih lagi ya... Semangat di jalan Allah!"

Temanku: " *menatapku dan mengucapkan terimakasih dengan senyum simpul di wajahnya* "

Aku: "Istiqomahkan kami di jalanmu Ya Allah.. *berbicara dalam hati sambil melempar senyum kepadanya* "

posted from Bloggeroid

Share:

0 komentar:

Posting Komentar